Sabtu, 02 April 2016

Materi produksi 3 dimensi



MATERI PRODUKSI 3 DIMENSI


A.    Pengertian pembelajaran tiga dimensi
Media tiga dimensi ialah sekelompok media tanpa proyeksi yang penyajiannya secara visual tiga dimensional. Atau alat peraga yang mempunyai ukuran panjang,lebar dan tinggi sehingga media tersebut mempunyai volume (berbentuk isi).
 Sedangkan pemanfaatan media tersebut tidak perlu menggunakan proyektor tetapi langsung dapat dilihat. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati, dan dapat pula berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya. Benda asli ketika akan difungsikan sebagai media pembelajaran dapat dibawa langsung ke kelas, atau siswa sekelas dikerahkan langsung ke dunia sesungguhnya di mana benda asli itu berada.
Apabila benda aslinya sulit untuk dibawa ke kelas atau kelas tidak mungkin dihadapkan langsung ke tempat di mana benda itu berada, maka benda tiruannya dapat pula berfungsi sebagai media pembelajaran yang efektif.Media tiga dimensi yang dapat diproduksi dengan mudah, adalah tergolong sederhana dalam penggunaan dan pemanfaatannya, karena tanpa harus memerlukan keahlian khusus,dapat dibuat sendiri oleh guru, bahannya mudah diperoleh di lingkungan sekitar.
 Dengan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa media 3 dimensi merupakan alat peraga dimana membantu guru untuk menyampaikan pelajaran terhadap siswa dengan dengan menggunakan benda-benda tiruan dimana alat tersebut dapat diraba dan dilihat atau tidak abstrak.

B.      Kelebihan dan Kekurangan Media Tiga  Dimensi

Ø  Kelemahan media tiga dimensi

1.      Menurut Moedjiono (1992)  kelebihan dari media visual tiga dimensi:
2.      Memberikan pengalaman secara langsung.
3.      Penyajian secara konkrit dan menghindari verbalisme.
4.      Dapat menunjukkan objek secara utuh baik konstruksi maupun cara kerjanya.
5.      Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
6.      Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.

Ø  Kelemahan media tiga dimensi :

1.      Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah.
2.      Penyimpannay memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
3.      Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya besar.
4.      Anak tuna netra sulit membandingkannya.

D.    Jenis-jenis Media Tiga Dimensi
      Menurut Nana Sudjana dkk, model dapat dikelompokkan kedalam enam kategori yaitu model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (builed-up model), model kerja (working model), mock-up, dan diorama.
masing-masing kategori model tersebut mungkin mempunyai ukuran yang sama persis dengan ukuran aslinya atau mungkin dengan skala yang lebih besar atau lebih kecil dari pada objek yang sesungguhnya.  Berikut ini akan dijelaskan jenis-jenis model yang telah dikemukakan diatas.
 
a.       Model Padat (Solid Model)
           Suatu model padat biasanya memperlihatkan bagian permukaan luar daripada objek dan acapkali membuang bagian-bagian yang membingungkan gagasan-gagasan utamanya dari bentuk, warna, dan susunannya. Contohnya: sejarah persenjataan: misalnya senapan, meriam, kapak, batu, lembing, tombak,dan pedang.
Ø  Kelebihan dari model padat

1.      Dapat memberikan pengalaman secara langsung
2.      Dapat dibuat dengan biaya yang murah
3.      Dapat mengembangkan konsep realisme siswa
Ø  Kekurangan dari model padat

1.      Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
2.      Anak tuna netra sulit untuk mengaplikasikannya.

b.      Model Penampang (Cutaway Model)
         Model penampang memperlihatkan bagaimana sebuah objek itu tampak, apabila bagian permukaannya diangkat untuk mengetahui susunan bagian dalamnya. Kadang-kadang model ini dinamakan model X-Rayatau model Crossectionyaitu model penampang memotong. Contoh: anatomi manusia dan hewan, seprti: gigi, mata, kepala, otak, torso, tulang belulang, jantung, paru-paru, dan bagian ginjal.
Ø   Kelebihan dari model penampang
  1. Dapat memberikan pengalaman secara langsung.
  2. Hasil belajar lebih mendalam dan mantap.
  3. Dapat mempermudah pehaman karena merupakan pengganti obyek yang sesungguhnya.
  4. Dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah.
  5. Belajar dapat difokuskan pada bagian yang penting-penting saja
Ø  Kekurangan dari model penampang
  1. Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah yang banyak.
  2. Penyimpanan memerlukan ruang dan perawatan.
  3. Anak tunanetra sulit membandingkannya.
  4. Jika membeli alat perga membutuhkan biaya yang besar.
c.       Model Susun (Builed-up Model)
           Model susun terdiri dari beberapa bagian objek yang lengkap, atau sedikitnya suatu bagian penting dari objek itu. Contoh: anatomi manusia dan binatang, seperti: mata, telinga, jantung, tengkorak, otak.
Ø  Kelebihan dari model susun
  1. Memberikan pengalaman secara langsung.
  2. Penyajian secara kongkrit dan menghindari verbalisme.
  3. Dapat menunjukkan objek secara utuh baik kontruksi maupun cara kerjanya.
  4. Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
  5. Dapat menunjkkan alur suatu proses secara jelas.
Ø  Kekurangan dari model susun
  1. Tidak bisa menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
  2. Anak tuna netra sulit untuk membandingkannya.
  3. Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
d.      Model Kerja (Working Model)
          Model kerja adalah tiruan dari suatu objek yang memperlihatkan bagian luar dari objek asli, dan mempunyai beberapa bagian dari benda yang sesungguhnya. Contoh: peralatan musik, seperti: biola,seruling, terompet, piano, harpa, trambulin.
Ø  Kelebihan dari model kerja
1.      Memberikan pengalaman secara langsung.
2.      Dapat menunjukkan objek secara utuh baik cara kerjanya.
3.      Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas.
4.      Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas.
Ø  Kekurangan dari model kerja
1.      Tidak dapat menjaangkau sasaran dalam jumlah besar.
2.      Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit.
3.      Untuk membuat alat peraga ini membutuhkan biaya yang besar.
e.       Mock-up
          Mosk-up adalah suatu penyederhanaan sususnan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih ruwet. Susunana nyata dari bagian-bagian pokok itu diubah sehingga aspek-aspek utama dari suatu proses mudah dimengerti oleh siswa. Contoh: penggunaan susunan perangkap tikus.
Ø  Kelebihan dari model mock-up
  1. Memberikan pengalaman secara langsung
  2. Dapat menunjukkan obyek secara utuh secara utuh baik kontruksi maupun cara kerja
  3. Dapat memperlihatkan struktur organisasi secara jelas
  4. Dapat menunjukkan alur suatu proses secara jelas
Ø  Kekurangan dari model mock-up
  1. Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar
  2. Penyimpanannya memerlukan ruang yang besar dan perawatan yang rumit
  3. Untuk membuat alat perga membutuhkan biaya yang besar.
  4. Anak tunanetra sulit untuk membandingkannya
f.      Diorama
      Diorama adalah sebah pandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya. Diorama biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang lukisan yang disesuaikan dengan penyajian. Contoh: interior pada gua.
Ø  Kelebihan dari model diorama
  1. Untuk memberikan pemandangan/gambaran visual dari pokok yang sebenarnya dalam bentuk kecil.
  2. Membawa ke dalam kelas sebagian kecil dari pada dunia dalam bentuk diperkecil dan tiga dimensi.
  3. Dapat menggambarkan peristiwa yang terjadi disuatu tempat, waktu tertentu dilihat ari posisi atau arah tertentu pula secara lebih hidup
Ø   Kekurangan dari model diorama
  1. Tidak dapat menjangkau sasaran dalam jumlah besar.
  2. Dalam pembuatan membutuhkan waktu dan biaya.
  3. Dan membutuhkan kreativitas guru maupun siswa



Tidak ada komentar:

Posting Komentar