Selasa, 29 Maret 2016

Pemanfaatan media dalam pembelajaran



PEMANFAATAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN

Pengertian Media
Suatu medium (jamak: media) adalah perantara/pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Pola Pemanfaatan Media
Ada beberapa pola pemanfaatan media pembelajaran. Berikut ini pola-pola pemanfaatan media pembelajaran yang dapat dilakukan antara lain :

1.      Pemanfaatan media dalam situasi kelas ( classroom setting ).
Dalam tatanan ( setting ) ini, media pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu. Pemanfaatannya pun dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.

Dalam merencanakan pemanfaatan media itu guru harus melihat tujuan yang akan dicapai, materi pembelajaran yang mendukung tercapainya tujuan itu, serta strategi belajar mengajar yang sesuai untuk mencapai tujuan itu. Media pembelajaran yang dipilih haruslah sesuai dengan ketiga hal itu, yang meliputi tujuan, materi, dan strategi pembelajarannya.

2.      Pemanfaatan media di luar situasi kelas.
Pemanfaatan media secara pembelajaran di luar situasi dapat dibedakan menjadi dua kelompok utama :
a.       Pemanfaatan secara bebas.

Pemanfaatan secara bebas adalah bahwa media itu digunakan tanpa control atau diawasi. Pembuatan program media mendistribusikan program media di masyarakat pemakai media, baik dengna cara diperjualbelikan maupun didistribusikan secara bebas. Hal itu dilakukan dengan harapan media itu aka digunakan orang dan cukup efektif untuk mencapai tujuan tetentu.

Pemakaian media menggunakan media menurut kebutuhan masing-masing. Biasanya pemakai media menggunakannya secara perorangan. Dalam menggunakan media ini pemakai tidak dituntut untuk mencapai tingkat pemahaman tertentu. Mereka juga tidak diharapkan

untuk memberikan umpan balik kepada siapa pun dan juga tidak perlu mengikuti tes atau ujian.

b.      Pemanfaatan media secara terkontrol.

Pemanfaatan media secara terkontrol adalah bahwa media itu digunakan dalam suatu rangkaian kegiatan yang diatur secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu. Apabila media itu berupa media pembelajaran, sasaran didik ( audience ) diorganisasikan dengan baik.

Biasanya sasaran didik diatur dalam kelompok-kelompok belajar. Setiap kelompok diketuai oleh pemimpin kelompok dan disupervisi oleh seorang tutor. Sebelum memanfaatkan media, tujuan pembelajaran yang akan dicapai dibahas atu ditentukan terlebih dahulu. Selanjutnya mereka dapat belajar dari media itu secara berkelompok atau secara perorangan. Anggota kelompok diharapkan dapat berinteraksi baik dalam diskusi maupun dalam bekerja sama untuk memecahkan masalah, memperdalam pemahaman, atau menyelesaikan tugas-tugas tertentu.

Hasil belajar mereka dievaluasi secara teratur. Untuk keperluan evaluasi ini pembuat program media perlu menyediakan akat evaluasi tersebut. Pelksanaan evalusi dapat diatur oleh para tutor. Penilaian juga dapat dilakukan oleh tutor menggunakan kunci jawaban yang telah disediakan oleh pembuat program.

c.       Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok atau massal.
1. Media dapat digunakan secara perorangan. Artinya, media itu digunakan oleh orang saja. Banyak media yang memang dirancang untuk digunakan secara perorangna. Media seperti ini biasanya dilengkapi dengan petunjuk pemanfaatan yang jelas sehingga orang dapat menggunakannya dengan mandiri. Apabila di dalam suatu ruangan ada beberapa orang yang belajar menggunakan meda secara perorangan sebaikna masing-masing menempati karel sehinnga tidak saling menggangu. Karel adalah meja belajar yang disekat-sekat menjadi bagian kecil yang hanya cukup untuk duduk seorang. Tiap karel dilengkapi dengan perlengkapan media, seperti tape recorder, proyek-proyek film bingkai, earphone, layar kecil dan sebagainya.
2.  Media dapat digunakan secara berkelompok. Kelompok itu dapat berupa kelompok kecil dengan anggota 2 s/d 8 orang. Atau berupa kelompok besar yang beranggotakan 9 s/d 40 orang. Media yang dirancang untuk digunakan secara berkelompok juga memerlukan buku petunjuk. Buku petunjuk ini biasanya ditujukan kepada pemimpin kelompok, tutor atau guru. Keuntungan belajar menggunakan media secara berkelompok adalah bahwa kelompok itu dapat melakukan diskusi tentang bahan yang sedang dipelajari. Media yang digunakan secara berkelompok harus memenuhi beberapa persyaratan :
a) Suara yang disajikan oleh media itu harus cukup keras sehingga semua anggota kelompok dapat mendengarnya.
b) Gambar atau tulisan dalam media itu harus cukup besar sehingga dapat dilihat oleh semua anggota kelompok.
 c)Perlu ada alat penyaji yang dapat memperkeras suara dan memperbesar gambar.

3. Media dapat juga digunakan secara masal.Orang yang jumlahnya puluhan, ratusan, bahkan ribuan dapat menggunakan media itu bersama-sama. Media yang dirancang seperti ini biasanya disiarkan melalui pemancar, seperti radio, televise, atau digunakan dalam ruang yang besar seperti film 35 mm.

Fungsi Media Pembelajaran
         memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
         mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.
         menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
         memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori & kinestetiknya.
         memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman & menimbulkan persepsi yang sama.

Kontribusi Media Pembelajaran
1.     Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar
2.     Pembelajaran dapat lebih menarik
3.     Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar
4.     Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek
5.     Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan
6.     Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun diperlukan
7.     Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses pembelajaran dapat ditingkatkan
8.     Peran guru berubahan kearah yang positif

Daftar kelompok media instruksional menurut Anderson, 1976
KEKELOMPOK MEDIA
MEDIA INSTRUKSIONAL
1.
Audio
·        pita audio (rol atau kaset)
·        piringan audio
·        radio (rekaman siaran)
2.
Cetak
·        buku teks terprogram
·        buku pegangan/manual
·        buku tugas
3.
Audio – Cetak
·        buku latihan dilengkapi kaset
·        gambar/poster (dilengkapi audio)
4.
Proyek Visual Diam
·        film bingkai (slide)
·        film rangkai (berisi pesan verbal)
5.
Proyek Visual Diam dengan Audio
·        film bingkai (slide) suara
·        film rangkai suara
6.
Visual Gerak
·        film bisu dengan judul (caption)
7.
Visual Gerak dengan Audio
·        film suara
·        video/vcd/dvd
8.
Benda
·        benda nyata
·        model tirual (mock up)
9.
Komputer
·        media berbasis komputer; CAI (Computer Assisted Instructional) & CMI (Computer Managed Instructiona




Jenis-jenis media pembelajaran
A. Media Pemelajaran berupa Alat Peraga
  Bangun datar
  Luas daerah ndatar
  Volum bangun ruang.
B. Media Pembelajaran berupa Media Display
  Charta /  Chart
  Grafik
  Poster.
C. Media Pembelajaran berupa OHT (Overhead Transparency)
  Single transparency
  Overlay transparency.
D. Media Pembelajaran berupa Komputer
  Komputer sebagai alat bantu
  Komputer untuk multi media.

Minggu, 20 Maret 2016



Rancangan Produksi Alat Permainan

v Nama : Rorodaan
v Sasaran : Siswa kelas 7-9 SMP
v Aspek yang akan dikembangkan / fungsi : Mengembangkan psikomotor dan motorik kasar siswa karena anak lebih banyak bergerak.

v Tema yang dikembangkan :
Rorodaan merupakan permainan tradisional suku Sunda di Jawa Barat. Cara bermain rorodaan hanya membutuhkan dorongan kaki. Biasanya anak-anak tinggal di daerah perbukitan menggunakan rorodaan ini di medan jalan yang menurun. Apabila pada jalan yang mendatar anak yang menaiki rorodaan diberi dorongan oleh temannya dari belakang.
Bunyi Hukum Newton 1 "Jika resultan gaya yang bekerja pada benda yang sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan tetap diam. Benda yang mula-mula bergerak lurus beraturan akan tetap lurus beraturan dengan kecepatan tetap". Rumus Hukum Newton 1: 
Text Box: ∑ F = 0                        

          Hubungan pada permainan ini, saat rorodaan bergerak cepat di rem mendadak penumpang akan serasa terdorong kedepan, lalu rorodaan tiba-tiba bergerak kedepan, maka penumpang akan terdorong ke belakang.
Bunyi Hukum Newton 2 "Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya". Rumus Hukum Newton 2: 
Text Box: ∑ F = M . a 


          Hubungan pada permainan ini, jika ditarik dengan gaya yang  sama rorodaan ini yang massanya lebih besar (ada beban) percepatannya lebih kecil, sedangkan pada rorodaann yang sama (massa sama) jika ditarik dengan gaya yang lebih besar akan mengalami percepatan yang lebih besar pula.
Bunyi Hukum Newton 3 "Jika suatu benda memberikan gaya pada benda lain maka benda yang dikenai gaya akan memberikan gaya yang besarnya sama dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan". Rumus Hukum Newton 3:


Text Box: F aksi = F reaksi
 


          Hubungan pada permainan ini, jika rorodaan dengan rorodaan lain saling tabrakan.

v Bahan dan alat :
1.      Bambu
2.    Papan
3.     Gergaji
4.    Pisau
5.     Pensil
6.     Penggaris
7.     Paku
v Cara / langkah pembuatan :
1.      Siapkan bambu dan ukur sepanjang 40 cm dengan penggaris lalu potong dengan gergaji. Lubangi pada bagian atas bambu untuk diberi pegangan sebagai kemudi.
2.    Siapkan bambu sepanjang 40 cm dan dipotong secara vertikal hingga menjadi beberapa bagian.
3.     Bersihkan serat bambu dengan pisau.
4.    Siapkan papan dan potong 4 bagian utuk dirangkai menjadi persegi.
5.     Susun potongan bambu pada papan persegi.
6.     Siapkan papan dan bentuk lingkaran dengan diameter 10 cm lalu hubungkan 2 roda pada badan rorodaan dan 1 roda pada kepala rorodaan.
7.     Hubungkan badan rorodaan dengan kepala rorodaan dengan kauyu.
8.    Selamat bermain... J

v Gambar / sketsa :






v Cara penggunaan : Cara menggunakan mainan rorodaan hanya membutuhkan dorongan kaki. Biasanya anak-anak tinggal di daerah perbukitan menggunakan rorodaan ini di medan jalan yang menurun. Apabila pada jalan yang mendatar anak yang menaiki rorodaan diberi dorongan oleh temannya dari belakang.