Selasa, 19 April 2016

Lembar Kegiatan Siswa



Lembar Kegiatan Siswa (LKS)


A. Definisi Lembar Kegiatan Siswa:

Lembar kerja siswa (LKS) adalah bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menunjang kepada pencapaian indikator melalui Berbuat (Hands on Activity dan Berfikir (Minds on Activity) sehingga siswa memperoleh kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor.
Lembar kegiatan siswa merupakan alat bantu yang bertujuan membantu siswa dalam menghadapi kesulitan dalam belajar. Seperti yang dikatakan Arif S. Sadiman, dkk (2002 : 93) dalam kegiatan pembelajaran media LKS merupakan salah satu kelompok media cetak. Salah satu media LKS yang sampai saat ini masih digunakan sebagai pedoman guru dan siswa dalam proses pembelajaran adalah Lembar Kegiatan Siswa (LKS).
Menurut Budiyanto Lembar Kerja Siswa berisi tentang ringkasan materi, tugas-tugas, dan evaluasi (Sunaryo, 2001:6). Ringkasan dimaksud untuk menyegarkan ingatan siswa terhadap materi pokok yang disampaikan. Tugas dimaksudkan untuk memantapkan penguasaan terhadap materi pokok yang dipelajari dan untuk menguji tingkat penguasaan siswa terhadap materi bahasan.
Berdasarkan definisi di atas, disimpulkan yang dimaksud dengan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) adalah suatu lembar kegiatan yang berisi petunjuk arahan dari guru kepada siswa. Petunjuk diberikan agar siswa dapat melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

B.   Fungsi Lembar kegiatan Siswa:

Ø Lembar kerja siswa (LKS) adalah bagian dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang menunjang kepada pencapaian indikator
Ø Lembar kerja siswa untuk mengarahkan siswa secara tertulis dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
Ø Pelaksanaan LKS melalui aktivitas berbuat dan berpikir
Ø Digunakan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan adanya perubahan sikap



C.  Syarat LKS yang baik

Lembar Kegiatan Siswa mempunyai peranan yang penting dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, guru dalam membuat LKS harus memperhatikan syarat-syarat dikdaktik, konstruksi, dan teknis.
Menurut Hendrodarmojo (1993: 99) dijelaskan :

a)    Syarat dikdatik
LKS sebagai salah satu bentuk sarana berlangsungnya proses belajar mengajar haruslah memenuhi persyaratan dikdaktik, artinya harus mengikuti asas-asas belajar mengajar yang efektif yaitu :
(1) Memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKS yang baik adalah yang dapat digunakan baik oleh siswa yang lamban, maupun yang pandai. Kekeliruan yang umum terjadi adalah bahwa kelas dianggap satu kesatuan yang homogen.
(2) Tekanan peda proses untuk menemukan konsep-konsep sehingga LKS di sini berfungsi sebagai petunjuk bagi siswa untuk mencari tahu.
(3) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan siswa. Jadi dalam sebuah LKS hendaknya terdapatnya kesempatan siswa, misalnya: menulis, menggambar, berdialog dengan temannya, menggunakan alat, menyentuh benda nyata.
(4) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan estetika pada diri anak. Jadi, tidak semata-mata ditujukan untuk mengenal fakta-fakta dan konsep akademis.
(5) Pengalaman belajarnya tidak ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi siswa (intelektual, emosional, dan sebagainya) dan bukan ditentukan materi bahan pelajaran.

b). Syarat-syarat konstruksi
Syarat konstruksi adalah syarat-syarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosakata, tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna dalam arti dapat dimengerti oleh pihak pengguna, yaitu anak didik.
(1) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan anak.
(2) Menggunakan struktur kalimat yang jelas, agar kalimat menjadi jalas
(hindarkan kalimat kompleks, hindarkan kata-kata yang tidak jelas, misalnya : mungkin, kira-kira).
(3) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan anak.
(4) Hindarkan pertanyaan yang terlalu terbuka, yang dianjurkan adalah isian atau jawaban yang di dapat dari hasil pengolahan informasi, bukan mengambil dari perbendaharaan yang tak terbatas.
(5) Tidak mengacu pada buku sumber yang di luar kemampuan keterbacaan siswa, misalnya untuk melengkapi LKS, siswa di suruh mencari dari ensiklopedi dalam bahasa Inggris di perpustakaan yang jauh dari jangkauan sekolah.
(6) Menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaan pada siswa untuk menulis maupun menggambar pada LKS.
(7) Menggunakan kalimat sederhana dan pendek.
(8) Gunakan kalimat ilustrasi daripada kata-kata.
(9) Dapat digunakan pada siswa, baik yang lamban maupun yang cepat.
(10) Memiliki tujuan belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi.
(11) Mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.

  
Struktur LKS
1.     Identitas Sekolah
2.     Nama Siswa/Kelompok
3.     SK, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran
4.     Ringkasan Materi 
5.     Petunjuk Kegiatan (Arahan Kerja)
6.     Kegiatan Belajar Siswa (ruang untuk menjawab)
7.     Tanggapan Pengajar/Guru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar